FAUZI AZIS | TUNAS BANGSA, 14 JANUARI2013
| 16:04 WIB
DALAM lecture, rasanya tidak dikenal
nomenklatur seperti judul opini ini, yakni pembangunan berdasarkan cinta kasih.
Yang selama ini banyak dibicarakan antara lain adalah istilah pembangunan
berwawasan lingkungan atau belakangan sering disebut sebagai konsep pembangunan
berkelanjutan.
Yang terkini
ini adalah istilah pembangunan inklusif. Zaman Orba kita juga mengenal istilah
pembangunan manusia seutuhnya. Yang pasti, semua konsep pembangunan yang
disebut tadi intinya sama, yakni berusaha mencari jawaban atas berbagai masalah
pembangunan yang dihadapi oleh hampir semua bangsa dan negara di dunia.
Sampai-sampai
di PBB, kita kenal ada satu lembaga yang spesial mengurus soal pembangunan,
yakni UNDP (United Nation Development Progam). Tapi apakah segudang kebijakan
dan progam yang dijalankan oleh PBB atau bangsa-bangsa lain di dunia dengan
berbagai model pembangunan dapat menuntaskan segala macam isu masalah
pembangunan? Tentu tidak. Tapi pasti ada yang berhasil ada pula yang gagal. Dan
ini terjadi karena dinamika kehidupan itu sendiri bersifat dinamis.
Ada yang
mengatakan bahwa pembangunan itu pada dasarnya perubahan. Perubahan itu selalu
dinamis dan segala macam bentuk perubahan selalu diarahkan agar kehidupan di
segala bidang menjadi lebih baik, lebih maju dan lebih memberikan harapan hidup
bagi segenap mahluk ciptaan Tuhan, apakah manusia, hewan dan tumbuhan.
Manfaatnya
harus dirasakan oleh mereka secara adil dan merata. Tidak bisa hanya bermanfaat
bagi manusia saja atau sekelompok manusia tertentu. Jika demikian yang terjadi,
maka keseimbangan, keselarasan dan keserasian pasti akan terganggu dan pasti
akan menimbulkan ancaman dan gangguan dalam habitat kehidupan.
Konsep atau
model pembangunan manapun tidak ada yang sempurna karena manusia punya keterbatasan,
tapi pada saat yang sama juga punya kepentingan besar maupun kecil. Celakanya
lagi, manusia juga punya nafsu/sahwat yang tidak selamanya baik. Nafsu serakah,
mau menang dan enak sendiri, ingin menjadi mahluk yang paling berkuasa di muka
bumi dan nafsu-nafsu yang lain seperti nafsu “kebinatangan” yang suka muncul
menjadi perilaku menyimpang.
Oleh sebab
itu, janganlah heran kalau konflik sosial, kerusakan alam dan lingkungan dll di
sepanjang masa kehidupan di muka bumi, terus terjadi dengan intensitas dan
skala yang berbeda-beda. Apa jawabanya agar semuanya bisa diatasi. Jawabnya
adalah bahwa pembangunan itu harus direncanakan dan dilaksanakan berdasarkan
cinta kasih. Pun di dalam
pengawasan dan pengendaliannya harus juga berdasarkan semangat menegakkan nilai
cinta kasih, bukan asal gebuk yang ujungnya hanya akan mendatangkan perlawanan.
Pembangunan
yang mengedapankan nilai cinta kasih akan lebih mampu mengatasi masalah manusia
dan kemanusiaannya, seperti soal kemiskinan dan pengangguran, keterbelakangan
pendidikan dan kesehatan. Konflik sosial yang bersifat vertikal, horizontal dan
diagonal-pun akan dapat diatasi.
Demikian
pula kerusakan alam dan lingkungannya akan tidak terus tergerus oleh erupsi
tingkah manusia yang tidak pernah memiliki sense of love dalam hidupnya.
Value of love adalah fitroh manusia, bukan hanya untuk kepentingan sesama
manusia itu sendiri,tetapi berlaku juga bagi cinta kasih antara manusia dengan
mahluk hidup lainnya seperti binatang, tumbuhan dan lingkungannya, yaitu tanah,
hutan, air, sungai, danau, laut, oksigen dan udara.
Pembangunan
berkelanjutan, pembangunan inklusif, pembangunan manusia seutuhnya dan
pembangunan berkeadilan harus bersumber dari konsep pembangunan berdasarkan
cinta kasih (development based value of love). GDP dan GNP penting.
Pro-growth;pro-poor;pro-job;dan pro-enviroment yang mengakomodasi value of
love, hasil yang diharapkan seperti tergambar dalam 4 misi tersebut akan lebih
bisa menjawab isu masalah pembangunan yang dihadapi oleh bangsa ini dan
bangsa-bangsa lain di dunia. ***
Berita: Buah Bibir
Topik: pembangunan
Topik: pembangunan
Pembangunan berkelanjutan, pembangunan inklusif, pembangunan manusia seutuhnya dan pembangunan berkeadilan harus bersumber dari konsep pembangunan berdasarkan cinta kasih (development based value of love).
BalasHapus